Ada beberapa hal yang menjadi faktor, apakah emas masih menjadi salah satu primadona bagi investor? Dibawah ini akan kami ulas informasi yang berkaitan dengan emas. Silakan menyimak...
1. Harga Emas vs
Harga Minyak
Bisnis Indonesia
9 Jan 2012
SINGAPURA: Morgan Stanley menyatakan kenaikan harga emas,
biji-bijian dan ternak akan mengungguli minyak mentah tahun ini.
Menurut Stanley hal tersebut sejalan pertumbuhan ekonomi yang lebih lambat
mengurangi permintaan beberapa komoditas dan mendukung harga bahan baku dengan
suplai yang terbatas.
"Kami lebih memilih komoditas defensif daripada cyclicals," kata
analis yang dipimpin oleh Hussein Allidina.
Defensif bermakna aset yang memberikan imbal hasil yang konstan dan pendapatan
yang stabil terlepas dari keadaan pasar secara keseluruhan.
Cyclicals atau siklus berarti harga aset naik cepat ketika pertumbuhan ekonomi
kuat dan jatuh dengan cepat ketika pertumbuhan melambat.
Mereka mengatakan harga emas kemungkinan rata-rata mencapai rekor US$2.200 per
ounce tahun ini, sementara minyak brent rata-rata US$100 per barel.
Emas lantakan diperdagangkan pada US$1.607 per ounce hari ini dan brent pada
US$113 per barel.
Perkiraan harga oleh Morgan Stanley ini lebih bullish dari pada Goldman Sachs
Group Inc, yang memperkirakan pada Desember lalu bahwa harga emas bakal melaju
ke US$1.940 dalam 12 bulan.
Goldman memperkirakan brent bakal mengakhiri tahun ini pada US$127,50 per barel
karena pertumbuhan dunia akan cukup untuk mempertahankan tingkat konsumsi.
Sementara itu, pekan lalu Societe Generale SA menyarankan investor harus
membeli berjangka brent pengiriman Agustus, dan memprediksi rata-rata harga
US$110 pada 2012.
"Setiap lonjakan harga di tengah kekhawatiran pasokan kemungkinan
merupakan kesempatan menjual [brent]", tulis Morgan Stanley.
"Sifat defensif emas sudah seharusnya terus mendukung permintaan investasi
karena investor mencari safe haven," katanya.
Harga emas naik 10% tahun lalu, kenaikan tahunan ke-11 berturut-turut, karena
investor membeli logam untuk melindungi kekayaan mereka terhadap depresiasi
mata uang dan risiko gagal bayar surat utang.
Menurut survei Bloomberg atas 143 pedagang, analis dan investor, harga
komoditas dapat rebound dari kemerosotan pertama mereka dalam 3 tahun pada
2011, karena negara berkembang bakal menopang pertumbuhan global,
Menurut angka tengah dalam jejak pendapat itu, harga logam mulia akan melaju
27% atau lebih, harga logam industri setidaknya naik 17% dan harga biji-bijian
tumbuh 5%. (Taufikul Basari/Bsi)
Dari tulisan diatas terlihat pasar cukup optimis dengan kondisi emas di tahun
2012 ini, apalagi mengingat krisis minyak dunia diambang pintu bila ketegangan
antara Iran dan dunia barat memuncak. Iran sendiri sudah menyatakan bila
kondisi makin memburuk, Iran tidak akan segan-segan untuk menutup selat Hormuz
yang merupakan jalur penting untuk lalu lintas minyak dunia
.
Dari dalam negeri kebijakan pemerintah yang akan dikeluarkan April 2012
mendatang untuk membatasi BBM bersubsidi hanya untuk kendaraan angkutan umum
sedikit banyak akan memicu inflasi jauh lebih tinggi dari kondisi 2011 yang
berkisar di 3 - 4%, karena pemakaian BBM bersubsidi saat ini lebih dari 90%
digunakan untuk kendaraan pribadi. Kondisi inflasi akan menurunkan nilai rupiah
terhadap US Dollar dan mata uang negara lain dan otomatis akan
meningkatkan harga emas yang selalu dikaitkan dengan US Dollar.
2. Belanja Bank
Sentral untuk sarana Hedging (Lindung Nilai)
Bisnis Indonesia 3 Januari 2012
Dana Moneter Internasional menyebutkan cadangan emas meningkat pada
November di bank sentral negara Belarus, Turki, Tajikistan, Makedonia,
Mauritius dan Maroko, dan menurun di Meksiko.
Kepemilikan Turki
meningkat menjadi 5,758 juta ounce dari 4,429 juta pada Oktober, dan di Meksiko
berkurang jadi 3,413 juta ounce dari sebelumnya 3,417 juta ounce.
Data IMF menunjukkan
kepemilikan Maroko adalah 710.000 ounce pada November dibandingkan dengan
708.800 pada Oktober
Ditengah ketidak pastian krisis di Eropa terjadi peningkatan belanja emas
sebagai sarana lindung nilai dari bank2 sentral masing-masing negara untuk
menjaga nilai mata uang mereka masing-masing.
3. Permintaan Cyclical
/ Musiman
Bisnis Indonesia, Rabu 11 januari 2012
BEIJING: Impor emas oleh China dari Hong Kong melonjak ke rekor
karena konsumen membeli logam sebelum Tahun Baru Imlek bulan ini dan investor
berusaha untuk melakukan lindung nilai terhadap gejolak keuangan.
Menurut Departemen Sensus dan Statistik pemerintah Hong Kong,
pembelian dari China daratan mencapai 102.779 kilogram pada November, naik dari
86.299 kg pada Oktober. China sendiri tidak mempublikasikan data perdagangan
emas.
Permintaan untuk emas menanjak di China karena investor berusaha
untuk melindungi kekayaan mereka terhadap merosotnya harga properti dan pasar
ekuitas di tengah tingkat inflasi di atas 4%.
Dewan Emas Dunia mencatat negara itu menyalip India pada
kuartal ketiga sebagai pasar perhiasan emas terbesar. China juga merupakan
produsen terbesar. Harga emas lantakan naik 0,9% menjadi US$1.647,45 per ounce
hari ini, tertinggi sejak 13 Desember.
Dua
Negara yang setiap tahunnya mengguncang harga emas dunia adalah Cina dan India,
Cina ketika Tahun Baru Imlek dan India ketika Musim kawin dan Hari raya Diwali.
Sayangnya kenaikan harga di India akhir tahun lalu tidak meningkatkan harga
Emas yang cukup berarti karena depresiasi Rupee terhadap USD. Namun Cina dengan
kekuatan ekonominya yang cukup besar saat ini terlihat mulai menggerakkan harga
emas dunia.
Dari ketiga point diatas, saya melihat untuk penyimpanan jangka menengah (s/d
akhir tahun), harga emas masih berpotensi naik, mengingat ancaman inflasi dunia
akibat supply minyak terganggu dan krisis di eropa masih berlanjut serta masih
kuatnya ekonomi Cina yang mempunyai pasar domestik yang kuat masih bisa
menopang kenaikan harga emas.
Berikut analisa pribadi, namun bagi saya pribadi untuk investasi yang lebih
menarik dan terus bertumbuh pasar modal tidak kalah menggiurkan untuk
tahun ini. Ingat pepatah yang menyatakan " Do not put all your eggs in one
basket" . Ada baiknya kita mendiversifikasikan asset kita di beberapa
tempat tidak hanya emas, tapi juga paper asset maupun property.
Bagi teman-teman semua yang sudah membaca tentang bagaimana mengawinkan emas dengan properti akan semakin memiliki gambaran jelas, bagaimana kedua produk tersebut mampu menjadi pengamat sekaligus penyelamat bisnis kita.
Demikian, Semoga bermanfaat.
Disclaimer ON
Hertyoso N, CFP. dan Syaiful Huda